Dukung Percepatan Siklus Ekonomi Lokal, BI Diharapkan Berperan Strategis Dukung Gernas BBI-WBBI
Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI ke kabupaten Badung, provinsi Bali, Jumat (25/8/2023). Foto: Tiara/nr
Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno mendorong Bank Indonesia mampu berperan strategis dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (GBBI–BBWI). Melalui GBBI-BBWI nantinya diharapkan terjadi peningkatan permintaan terhadap produk dalam negeri, peningkatan transaksi pembelian produk lokal, serta peningkatan daya beli masyarakat dan percepatan siklus ekonomi lokal.
"Kalau kita bangga dengan produk dalam negeri buatan Indonesia, spending kita untuk membeli produk dan jasa UMKM maka impor kita akan berkurang. Ini artinya akan meningkatkan produksi dalam negeri, kesempatan kerja, penyerapan tenaga kerja, hingga mengurangi tingkat kemiskinan," ungkap Hendrawan saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI ke kabupaten Badung, provinsi Bali, Jumat (25/8/2023).
Hendrawan menilai sejauh ini peran BI dalam memberi dukungan terhadap Gernas BBI-BBWI ini sudah cukup baik. Kedepan ia berharap BI dapat menjaga sinergitas, agar UMKM dan sektor pariwisata di Bali tetap optimistis semakin tumbuh dan dilirik masyarakat lokal dan mancanegara sehingga memberikan outcome dan output yang positif bagi masyarakat Bali khususnya di kabupaten Badung.
"Memang pereknomian akan tumbuh apabila kapasitas produksi dalam negeri serta produktifitas masyarakatnya meningkat. Dan salah satu unsur yang sekarang ini berat dihadapi UMKM adalah bagaimana efektivitas penggunaan teknologi bisa dimanfaatkan agar dapat meningkatkan kualitas produk-produk dan jasa dari UMKM. Nah untuk itu BI dalam hal ini dapat mendorong melalui program digitalisasinya dan bersama dengan Kementerian/Lembaga lainnya penting juga memaksimalkan sinergitas," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono menyampaikan BI provinsi Bali telah membina 53 UMKM, diantaranya 23 UMKM pendukung pariwisata (fashion, makanan & minuman, kopi, kriya, tanaman hias, dan digital kreatif), serta 3 Desa Wisata binaan yaitu Desa Wisata Tampaksiring, Desa Wisata Duda, dan Desa Wisata Sidan. Selain itu, Bank Indonesia provinsi Bali juga memiliki 15 mitra UMKM pendukung pariwisata yang bergerak di bidang fesyen, kriya dan makanan minuman olahan.
"Belakangan ini kebutuhan akan produk dan wisata berkelanjutan semakin meningkat sering dengan meningkatnya awareness masyarakat tentang isu sustainabilitas. Berkaitan dengan tantangan serta peluang tersebut, BI provinsi Bali mengarahkan UMKM maupun kelompok binaan termasuk desa wisata agar bergerak mendukung sustainability. Upaya tersebut dituangkan dalam pemberian berbagai pelatihan mendukung industri berkelanjutan salah satunya pelatihan penggunaan pewarna alam untuk UMKM fashion," ujarnya.
Sementara tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan GBBI-BBWI salah satunya yaitu tingginya permintaan akan produk UMKM binaan fashion seperti tenun saat ini belum diimbangi dengan kapasitas produksi yang memadai. Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya SDM dalam hal ini para penenun. "Sebagai tindak lanjut, BI provinsi Bali secara berkala aktif memberikan pelatihan dan bantuan peralatan untuk mengoptimalisasi kapasitas produksi. Selain itu, BI provinsi Bali turut bekerjasama dengan institusi pendidikan seperti ISI, LPK, Institut Seni dan Desain Bali, dan Pasraman untuk mengembangkan minat pelajar terhadap pelestarian wastra Bali," imbuhnya.
Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI turut diikuti sejumlah Anggota Komisi XI DPR RI lain diantaranya, Marinus Gea (F-PDIP), Melchias Markus Mekeng, Puteri Anetta Komarudin (F-Golkar), Kamrussamad, Jefry Romdonny (F-Gerindra), Charles Melkyansyah, Farida Hidayati (F-PKB), Vera Febyanthy, Didi Irawadi Syamsuddin (F-Demokrat), dan Anys Byarwati (F-PKS). (tra/aha)